Seperti telah diberitakan pada artikel sebelumnya, sejak mulai 1 Juli seluruh pelabuhan dunia menerapkan peraturan yang menyatakan bahwa setiap kontainer yang akan masuk ke kapal laut harus telah menjalani prosedur verifikasi berat kotor (VGM) sebelumnya. Dibawah ini kami menyertakan penjelasan lebih lanjut mengenai VGM yang bersumber dari International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional.
Apa peraturan baru tersebut ?
Pada 1 Juli 2016, Konvensi Internasional SOLAS (Safety of Life at Sea) mengeluarkan peraturan baru mengenai verifikasi berat kotor sebuah kontainer yang hendak diangkut ke dalam kapal.
Mengapa verifikasi berat kotor kontainer (VGM) ini diperkenalkan ?
Mengetahui berat kotor sebuah kontainer sangat penting agar penyusunan dan pegudangan kontainer dapat dilakukan dengan benar. Selain itu juga agar dapat mencegah kolapsnya kontainer atau kejadian jatuh ke laut. Peraturan ini merupakan ukuran keamanan yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa serta mencegah adanya cedera dan kehancuran material.
Apakah peraturan berat kotor ini peraturan baru ?
Sebelumnya telah ada peraturan di SOLAS tentang perlunya menyertakan berat kotor kargo dan kontainer. Peraturan baru ini menambah bobot ekstra pentingnya verifikasi berat kotor. Hal ini untuk memastikan agar berat yang disampaikan adalah berat kotor sesungguhnya sebuah kontainer, agar dapat menghindari cedera, kerusakan kargo, kehilangan kontainer, dan sebagainya.
Bagaimana cara verifikasi berat kotor (VGM) dilakukan ?
Peraturan SOLAS memperbolehkan dua macam metode verifikasi berat kotor sebuah kontainer.
Metode 1: Mengukur keseluruhan kontainer menggunakan peralatan yang akurat dan tersertifikasi.
Metode 2: Mengukur semua isi kontainer termasuk berbagai macam material keamanan di dalam kontainer dan menambahkan hasil pengukuran tersebut ke berat dari kontainernya sendiri, dengan menggunakan metode yang telah disetujui oleh pihak yang berwenang.
Metode 2 tidak akan praktis untuk komoditas seperti bijih besi, gandum, dan sebagainya.
Siapa yang harus menyediakan hasil verifikasi berat kotor (VGM) ?
Pengirim bertanggung jawab untuk menyediakan verifikasi berat kotor dengan menyertakan nya di dalam dokumen pengiriman dan menyerahkannya kepada perwakilan operator terminal sebelum digunakan untuk persiapan rencana penggudangan atau penyimpanan kontainer.
Siapa itu pengirim ?
Definisi pengirim adalah badan resmi hukum atau orang yang tertera pada daftar muatan atau waybill atau dokumen transport setara lainnya, di mana orang atau badan resmi hukum tersebut memiliki kontrak dengan perusahaan pengiriman. Pengirim dapat merupakan pabrik manufaktur, agen kapal, penerus muatan, dan lain lain.
Apa yang terjadi bila verifikasi berat kotor (VGM) tidak disertakan ?
Verifikasi berat kotor merupakan syarat masuknya kontainer ke kapal. Kontainer yang tidak memiliki verifikasi berat kotor akan ditolak memasuki kapal sesuai dengan peraturan SOLAS.
Siapa yang memutuskan metode pengukuran berat ?
Ini adalah tanggung jawab dari wewenang negara tempat packing kontainer dilakukan.
Siapa yang akan memastikan peraturan ini dipatuhi ?
Seperti pada peraturan SOLAS lainnya, wewenang peraturan verifikasi berat kotor kontainer ini jatuh pada pemerintah negara pengguna SOLAS. Pemerintah harus memastikan kepatuhan peraturan SOLAS ini. Seluruh insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan SOLAS dapat dihukum sesuai legislasi masing masing negara.
Apa yang terjadi kalau berat kotor kontainer tidak diverifikasi ?
Kontainer yang tidak memiliki verifikasi berat kotor akan ditolak memasuki kapal sesuai aturan SOLAS. Seluruh biaya non loading, gudang, biaya kelebihan waktu berlabuh, atau pengembalian kontainer merupakan tanggung jawab setiap pihak komersil yang terkait.
Bagaimana jika ada pengiriman kontainer tiba tanpa verifikasi berat kotor (VGM) ?
Sesuai dengan peraturan mengenai verifikasi berat kotor, maka jika terjadi situasi semacam ini, operator terminal atau perwakilannya memiliki wewenang untuk mengukur sendiri berat kotor kontainer tersebut untuk memperoleh verifikasi berat kotor kontainer itu. Tapi proses dan caranya harus disetujui oleh kedua belah pihak, termasuk biaya yang dibebankan.
Bagaimana dengan kontainer yang terlanjur masuk kapal sebelum 1 Juli 2016 ?
Komite Keamanan Maritim atau Maritime Safety Committee (MSC) setuju bahwa tidak boleh ada keterlambatan dalam implementasi peraturan SOLAS. Karena itu operator atau administrator pelabuhan dapat memberlakukan kebijakan yang praktis dan prakmatis selama periode tiga bulan setelah 1 Juli 2016. Ini untuk memastikan fleksibilitas bagi kontainer yang tidak memiliki verifikasi berat kotor, namun telah terlanjur berada dalam proses pengiriman sejak sebelum 1 Juli 2016.
Apa resiko yang muncul dari kesalahan pernyataan berat kotor kontainer ?
Ada beberapa potensi masalah yang bisa muncul dari kesalahan pernyataan berat kotor kontainer. Temasuk:
- Kesalahan dalam keputusan pergudangan
- Penggudangan kembali sebuah kontainer jika terjadi kondisi kelebihan beban, sehingga terjadi keterlambatan dan penambahan biaya
- Kolapsnya tumpukan kontainer
- Kontainer hilang ke luar kapal
- Kewajiban klaim kargo
- Kerusakan chassis
- Kerusakan pada kapal
- Resiko stabilitas dan tekanan pada kapal
- Resiko cedera atau kematian pada pekerja kapal
- Integritas ketepatan jadwal terganggu
- Keterlambatan bagi pemilik kontainer lain yang telah mengikuti semua peraturan yang berlaku
- Kehilangan keuntungan dan pendapatan
- Efisiensi kapal berkurang dan meningkatnya penggunaan bahan bakar kapal
- Jika terjadi kecelakaan diakibatkan kontainer kelebihan beban, administrasi harus menghabiskan waktu dan biaya untuk mendapatkan pertanggungjawaban pihak yang terkait
- Kehilangan pendapatan bagi pihak customs.
Gewinn Gold Hotama menyediakan berbagai macam jembatan timbang yang dapat digunakan untuk mengukur berat kotor sebuah kontainer, agar sesuai dengan kebijakan VGM yang diatur dalam SOLAS. Silakan hubungi kami di alamat dan kontak yang telah kami sertakan.